Minggu, 03 Juni 2018

Donasi buku taman baca terus dibuka

"Semua buku akan subsidi silang antar TBM" ucap Johan, ketua TBM saat ditemui di TBM Bakti Membaca, Minggu (3/6). Johan yang kala itu sedang melakukan penataan buku donasi dan klasifikasi menurut standart Dewey Decimal Clasification untuk pustaka itu, mengungkapkan akan terus membuka donasi kepada siapapun, buku apapun.




"Setiap Taman Baca, baiknya mempunyai nilai keunggulan tertentu, TBM Bakti Membaca misalkan bisa punya ciri khas pengembangan seni dan budaya" ungkap Yusqon saat ditemui sebelumnya di acara buka puasa bersama Forum Taman Baca Tegal (26/5). Yusqon adalah seorang doktor, ketua Forum Taman Baca Kota Tegal sekaligus pendiri TBM Sakila Kerti.


 




Yusqon sebagai pegiat literasi yang kiprahnya sudah dikenal masyarakat itu, pun mengawali Sakila Kerti dengan langkah yang sederhana. Kini, TBM milikya sudah mempunyai Badan hukum yaitu Yayasan, PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Mengajar) seperti Kejar Paket A,B,C, dan juga koperasi untuk membantu para pedagang asongan di terminal kota Tegal. Dia juga berhasil membawa kelurahan panggung, domisilinya, sebagai "kampung literasi".

Keberadaan forum taman baca masyarakat sangat penting untuk bisa berfungsi sebagai pebinaan taman baca yang ada, sehingga dapat meningkatkan pelayanan baik kepada masyarakat. Donasi buku tetap dibuka sampai kapanpun selama TBM itu berdiri. Adapun kelebihan suatu jenis buku di TBM yang satu mungkin dibutuhkan oleh TBM yang lain. 

Dengan demikian, tidak ada buku yang mubazir, semua bermanfaat, sesuai kebutuhan dari masing-masing TBM yang ada. 

Sabtu, 02 Juni 2018

Launching TBM 'Bakti Membaca' bersama anak yatim

Antusias anak-anak yatim dan anak-anak RW VII kelurahan Kraton luar biasa. Mereka menyimak dongeng dari ustadzah Neni tentang kisah-kisah Nabi, mewarnai rangkaian acara Soft Launching TBM Bakti Membaca, Jumat (1/6) di Balai RW VII Kraton, Tegal.


 

Acara yang dibuka ibu Lurah dan dikemas dalam Bakti Sosial Ramadan itu disaksikan beberapa tokoh masyarakat kelurahan setempat. Kak Neni, Alumni SMA 3 Angkatan' 99 yang kini juga seorang guru PAUD, membuat suasana komunikatif dengan anak-anak dalam dongengnya. Dilanjut dengan alunan musik akustik religi Kak Esa sebelum Tausyiah oleh Habib Muhamad bin Mustofa Al-Athos yang juga berasal dari almamater yang sama.

Izul, ketua Yayasan Karya Bakti Alumni, dalam sambutannya mengatakan "Sebagai warga asli Kraton, saya merasa berkewajiban berbakti untuk warga disini, taman baca ini akan diramaikan dengan kegiatan kemasyarakatan yang positif, " paparnya.

Ketua RW VII, mengatakan "kami sangat senang menyambut gagasan teman-teman alumni ini, semoga bisa memberdayakan balai RW VII ini" sambutnya.



Santunan anak yatim yang diberikan kepada anak-anak yatim berupa tas, buku, peralatan sekolah serta santunan dana yang semuanya berasal dari donasi alumni SMA 3 Kota Tegal. Yayasan Karya Bakti Alumni, yang dimotori alumni SMA 3 Kota Tegal angkatan '99 ini telah kesekian kalinya mengadakan Bakti Sosial. "Setiap tahun kami mengadakan Bakti Sosial, ini agenda rutin" ujar Izul.

Acara tersebut menandakan telah diresmikannya operasional TBM Bakti Membaca yang ke depannya bisa digunakan oleh warga sekitar dan juga dibuka untuk umum untuk kegiatan membaca. TBM ini pun akan berkembang menjadi pusat tempat kegiatan masyarakat dalam hal giat baca, tulis, sosial, keilmuan, pendidikan, budaya dan kewarganegaraan. "Rencana kami buka setiap hari Minggu dulu, nanti optimal setelah lebaran" pungkas izul.