"Semua buku akan subsidi silang antar TBM" ucap Johan, ketua TBM saat ditemui di TBM Bakti Membaca, Minggu (3/6). Johan yang kala itu sedang melakukan penataan buku donasi dan klasifikasi menurut standart Dewey Decimal Clasification untuk pustaka itu, mengungkapkan akan terus membuka donasi kepada siapapun, buku apapun.
"Setiap Taman Baca, baiknya mempunyai nilai keunggulan tertentu, TBM Bakti Membaca misalkan bisa punya ciri khas pengembangan seni dan budaya" ungkap Yusqon saat ditemui sebelumnya di acara buka puasa bersama Forum Taman Baca Tegal (26/5). Yusqon adalah seorang doktor, ketua Forum Taman Baca Kota Tegal sekaligus pendiri TBM Sakila Kerti.
Yusqon sebagai pegiat literasi yang kiprahnya sudah dikenal masyarakat itu, pun mengawali Sakila Kerti dengan langkah yang sederhana. Kini, TBM milikya sudah mempunyai Badan hukum yaitu Yayasan, PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Mengajar) seperti Kejar Paket A,B,C, dan juga koperasi untuk membantu para pedagang asongan di terminal kota Tegal. Dia juga berhasil membawa kelurahan panggung, domisilinya, sebagai "kampung literasi".
Keberadaan forum taman baca masyarakat sangat penting untuk bisa berfungsi sebagai pebinaan taman baca yang ada, sehingga dapat meningkatkan pelayanan baik kepada masyarakat. Donasi buku tetap dibuka sampai kapanpun selama TBM itu berdiri. Adapun kelebihan suatu jenis buku di TBM yang satu mungkin dibutuhkan oleh TBM yang lain.
Dengan demikian, tidak ada buku yang mubazir, semua bermanfaat, sesuai kebutuhan dari masing-masing TBM yang ada.